Sabtu, 17 Agustus 2019

Sejarah Berdirinya Palang Merah Internasional

Perang animasi

Sejak Ribuan tahun lalu. Perang antar suku, agama dan kelompok terus berkecamuk Pertempuran disebabkan oleh berbagai hal, dari perselisihan wilayah, perbedaan pendapat dan juga usaha dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya konflik tersebut bahkan mengakibatkan banyak orang meninggal dan ribuan orang luka-luka.

Pertempuran Solferino

angka dalam pertempuran di wilayah solferinoPada tanggal 24 Juni 1859, Seorang pemuda Swiss bernama Jean Henry Dunant melakuan perjalanan untuk menjumpai kaisar Prancis, Napoleon III denga tujuan Bisnis, didalam perjalanannya Jean Henry Dunant menyaksikan dengan mata kepala sendiri pertempuran yang dahsyat di Solferino sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria. Pertempuran yang berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang prajurit itu, menelan puluhan ribu korban tewas dan luka-luka. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran sementara bantuan untuk tenaga medis sangat kurang dalam peperangan tersebut. menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan akibat pertempuran, membuat kesedihannya muncul dan terlupa akan tujuannya bertemu dengan Kaisar Napoleon III. Henry Dunant mengumpulkan orang-orang dari desa-desa sekitarnya, dan tinggal di sana selama tiga hari untuk dengan sungguh-sungguh menghabiskan waktunya untuk merawat orang yang terluka.Ribuan orang yang terluka tanpa perawatan dan dibiarkan mati di tempat karena pelayanan medis yang tidak mencukupi jumlahnya dan tidak memadai dalam tugas/ketrampilan, membuatnya sangat tergugah. Kata-kata bijaknya yang diungkapkan saat itu , Siamo tutti fratelli ( Kita semua Saudara ), membuka hati para sukarelawan untuk melayani kawan maupun lawan tanpa membedakannya.

Buku “ Kenangan dari Solferino “ (Un Souvenir De Solferino )

Ide Jean Henry dunant dalam buku kenangan di solferinoSekembalinya Jean Henry Dunant ke Swiss, membuatnya terus dihantui oleh mimpi buruk yang disaksikannya di Solferino. Banyaknya orang yang menderita luka - luka dan banyaknya orang yang meninggal membuat Jean Henry Dunant tidak dapat menghilangkan bayangan buruk dalam pikirannya dan untuk menarik perhatian dunia akan kenyataan kejamnya perang, ditulisnya sebuah buku dan diterbitkan dengan biaya sendiri pada Bulan Nopember 1862 dengan judul buku “ Kenangan dari Solferino “ (Un Souvenir De Solferino) .Buku itu mengandung dua gagasan penting yaitu : 
1.     Perlunya mendirikan perhimpunan bantuan di setiap negara yang terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang yg terluka pada waktu perang.
2.     Perlunya kesepakatan internasional guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan perang dan orang-orang yg merawatnya serta memberikan status netral kepada mereka

Selanjutnya  Dunant mengirimkan buku tersebut kepada keluarga-keluarga terkemuka di Eropa, para pemimpin Militer, politikus, dermawan & teman-temannya.
Usaha tersebut membuahkan hasil yang tak terduga, Dunant diundang kemana-mana dan dipuji dimana-mana. Banyak orang tertarik dengan ide Henry Dunant termasuk Gustave Moynier seorang pengacara dan Ketua The Geneva Public Welfare Society (GPWS) mengajak Dunant mengemukakan idenya dalam pertemuan GPWS tgl. 9 Februari 1863 di Jenewa.

Terbentuknya Palang Merah International

160 dari 180 orang anggota GPWS mendukung ide Henry Dunant. Pada ssat itu juga ditunjuklah Empat Orang anggota GPWS dan dibentuklah KOMITE LIMA  untuk memperjuangkan terwujudnya ide Henry Dunant, mereka adalah :

1.     GUSTAVE MOYNIER
2.     Dr. LOUIS APPIA
3.     Dr. Theodore Maunier
4.     Jenderal Guillame-Hendri Dufour
5.     Henry Dunant

5 Pendiri Palang Merah InternationalJean Henry Dunant walaupun bukan anggota GPWS, namun dalam Komite tersebut ditunjuk menjadi Sekretaris. Pada tanggal 17 Februari 1863 Komite Lima berganti nama menjadi KOMITE TETAP INTERNASIONAL UNTUK PERTOLONGAN PRAJURIT YANG TERLUKA sekaligus mengangkat ketua baru yaitu Jendral Guillame Henri Dufour. Dalam rapat tanggal 25 Agustus 1863 Komite Tetap memutuskan untuk menyelenggarakan suatu Komperensi Internasional.Tahun 1864, pemerintah Swiss menyetujui adanya Konvensi Perbaikan Prajurit yang terluka di medan perang yang diikuti 12 kepala negara yang menandatangani Perjanjian Internasional yang sekarang dikenal dengan Konvensi Jenewa I.

Sebagai suatu lembaga yang bersifat Internasional, sebutan PALANG MERAH INTERNASIONAL, barulah dikenal pada tahun 1867 pada Konferensi Palang Merah ke I di Paris dengan komponen-komponen : KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH dan PERHIMPUNAN – PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH.

Konperensi diikuti utusan-utusan dari : Austria, Belgia, Belanda, Italy, Norwegia, Portugal, Rusia, Spanyol, Sudan, Swedia dan Swiss.

Setelah terbentuknya LIGA PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH pada tahun 1919, barulah kedudukan PALANG MERAH INTERNASIONAL sebagai lembaga yang mempunyai statuta sendiri, dikukuhkan melalui Konperensi Internasional pada tahun 1928 di Den Haag dengan komponen-komponennya terdiri dari :

A.  LIGA PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
B.  KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH
C. PERHIMPUNAN-PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH NASIONAL





Tidak ada komentar:

Posting Komentar