Kamis, 29 Agustus 2019

Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja Wira


Dalam setiap kelompok, group atau organisasi, kepemimpinan merupakan  salah satu factor yang penting. Kepemimpinan yang ada akan mempengaruhi kelompok di dalam mencapai tujuan. Cara seseorang memimpin dapat membawa kelompok atau organisasi tersebut ke arah keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Materi Kepemimpinan Palang Merah Remaja Wira

Siapa yang dapat menjadi Pemimpin ?
Setiap Orang dapat menjadi seorang pemimpin. Yang perlu diIngat! Bahwa Setiap orang itu unik, masing-masing pasti punya kelebihan dan kekurangan...

Lalu apa sih pemimpin itu ?
Pemimpin adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada diri sendiri maupun orang lain

Namun Ada beberapa pendapat tentang pengertian dari pemimpin. Seperti pengertian dibawah ini :
Pemimpin adalah seorang yang dapat  mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin kelompok/unit mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk, mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Fungsi – fungsi kepemimpinan adalah :
Fungsi perencanaan ; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.
Fungsi memandang ke depan ; seorang pemimpin  yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.
Fungsi pengembangan loyalitas ; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi.
Fungsi pengawasan ; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
Fungsi mengambil keputusan ; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.

Fungsi pemeliharaan ; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya.
            Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.

Fungsi menjalankan tugas ; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Seorang pemimpin memiliki berbagai tipe dalam memimpin kelompok ataupun anggotanya.berikut meruoakan tipe-tipe dalam kemimpinan :

Kepemimpinan diktatoris ; Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.
Kepemimpinan otokratis ; Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.
Kepemimpinan Birokratis : Memimpin berdasarkan Peraturan
Kepemimpinan demokratis ; Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan keputusan.
Kepemimpinan laisez-faire ; Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan keputusannya

Tipe yang manakah kita?  Dan Apakah kita boleh memilih tipe kepemimpinan?

“Untuk mengembangkan atau memilih tipe kepemimpinan yang efektif, maka pahamilah bagaimana orang lain memandang gaya kepemimpinan kita sekarang. Bertanyalah pada orang-orang yang pernah bekerja sama dengan kita, bagaimana tindakan kita sebagai seorang pemimpin “

Apakah kita dapat menjadi pemimpin yang baik?
Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang baik. Hanya diperlukan sedikit kegigihan untuk belajar. Yang pasti kita harus mempunyai rasa percaya diri dan memberikan komitmen untuk membuat perubahan untuk pengembangan organisasi. Tidak harus menunggu kita ditugaskan memimpin program yang besar. Bahkan projek atau kegiatan kecilpun dapat menjadi sarana untuk belajar menjadi pemimpin yang baik, misalnya ketika menjadi koordinator kegiatan bulanan pelayanan perawatan keluarga di panti jompo, memimpin rapat, menjadi pelatih, menjadi koordinator buletin PMI.

Senin, 26 Agustus 2019

Materi PMR WIRA : Donor Darah Sukarela

Pengertian Donor Darah

Donor Darah adalah Menyumbangkan darah untuk tujuan transfuse darah. sedangkan Transfusi Darah adalah Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat dan memenuhi persyaratan ke orang yang membutuhkan.

Beberapa Istilah Donor Darah
- PEDONOR  : orang yang menyumbangkan darahnya untuk kepentingan orang lain.
- RESIPIENT :Seorang yang membutuhkan darah dari orang lain untuk kesehatan tubuhnya
- TRANSFUSI DARAH : Suatu proses pemindahan darah donor ke  dalam tubuh pasien.


Jenis Golongan Darah

Donor Darah Sukarela(JENIS-JENIS GOLONGAN DARAH)

Tabel Golongan Darah
Aglotinogen / Antigen
( terdapat dalam sel darah merah
Aglutinin/Antibody
( Terdapat dalam serum )
Genotip
Golongan Darah
A
Anti-B
OA atau AA
A
B
Anti-A
OB atau BB
B
AB
-
AB
AB
O
Anti-B dan Anti-A
OO
O


Fungsi darah :
1. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel tubuh.
2. Mengangkut karbondioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru untuk selanjutnya dikeluarkan
3. Mengganti sel-sel yang rusak

Komponen Darah : 
1. Plasma Darah
2. Sel darah merah
3. Sel darah putih
4. Keping darah.

Syarat Pendonor Darah :
- Lelaki atau wanita Dewasa, sehat jasmani dan rohanii menurut pemeriksaan dokter.
- Umur pendonor 17-60 tahun
- Berat badan minimal 45 Kg, dapat menyumbangkan darahnya 350 ml ; ditambah sejumlah darah untuk pemeriksaan yang jumlahnya tidak lebih dari 5 ml. Donor dengan berat 50 Kg atau lebih dapat menyumbangkan darahnya 450 ml.
- Tekanan darah : Sistolik : 100-150 mmHg, Diastolik :60-100 mmHg. tergantung kondisi pendonor.
- Kadar Hemoglobin ≥ 12,5 g/dl, minimal metode CuSO₄.
- Interval penyumbangan darah minimal 8 minggu dengan penyumbangan maksimal 5 kali setahun.

Larangan Bagi Pendonor (khusus wanita)
- Menstruasi.
- Kehamilan dan menyusui. Calon donor dapat menyumbangkan darahnya 6 bulan setelah melahirkan atau 3 bulan setelah berhenti menyusui.
- Penyakit infeksi
Calon donor harus bebas dari penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui darah. Calon donor dengan pemeriksaan HbsAg, HCV, VDRL, dan HIV menunjukkan hasil positif dsb.
- Sukarela dan tidak terpaksa

Macam Macam Donor Darah

1, Donor Darah Bayaran
            Donor darah bayaran ini sangat jelas dilarang/ tidak diperbolehkan baik hukum agama, nilai moral, norma etika maupun perundang-undangan yang berlaku. Donor bayaran tidak lain adalah bentuk percaloan.

Kerugian yang di timbulkan akibat Donor Bayaran :
            Jumlah donor sangat sedikit sekali dibandingkan dengan kebutuhan darah yang jauh lebih besar, sehingga orang-orang ini akan memasang tarif yang tinggi umumnya tidak terjamin mutunya. Resiko penularan penyakit sangat tinggi.

2. Donor Darah Pengganti
            Donor darah pengganti (DDP) adalah seseorang yang diminta menyumbangkan darahnya kepada seseorang dan ia tahu kepada siapa darah tersebut dia berikan. Umumnya langkah ini benar-benar darurat, bila darah di UDD PMI tidak tersedia. Permasalahan yang muncul adalah pendonor yang disiapkan keluarga darahnya tidak sesuai dengan pasien setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium yang memakan waktu lama. Bila ada keperluan mendadak dimana pasien harus segera ditransfusikan, berapa waktu yang terbuang untuk mengumpulkan anggota keluarga yang cocok golongan darahnya? Berapa lama waktu untuk menunggu pemeriksaan laboratorium, waktu pengolahan darah.

3. Donor Darah Sukarela
            Donor Darah Sukarela (DDS) adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya secara sukarela  tanpa pamrih untuk berkepentingan masyarakat tanpa membedakan agama, suku bangsa, golongan, warna kulit, dan jenis kelamin. DDS inilah yang paling dianjurkan karena selain halal, juga aman dan berperikemanusiaan. Dengan berdonor darah secara sukarela, darah di UDD PMI akan selalu tersedia untuk keperluan penyembuhan dan penyelamatan bagi pasien siapa saja yang memerlukan tanpa pandang bulu. Disamping itu keamanan darah terjamin karena sudah dilakukan skrining terlebih dahulu.

Tujuan donor darah :
Memelihara keadaan biologis darah atau komponen – komponennya agar tetap bermanfaat. 
Memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran darah). 
Mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah. 
Meningkatkan oksigenasi jaringan. 
Memperbaiki fungsi Hemostatis. 
Tindakan terapi kasus tertentu. 


Manfaat Manjadi Donor Darah Bagi Pendonor
1. Badan terasa segar 
2. Terdeteksi dari penyakit saat seleksi 
3. Merasa berguna menolong orang lain
4. Tidak dapat dinilai dengan pengorbanannya 
5. Merupakan terapi bagi penderita Policitemia vera 

MANFAAT DONOR DARAH BAGI RESIPIENT :
1. Jiwanya tertolong 
2. Mendapat darah dengan cepat  dari  UTD


Sabtu, 24 Agustus 2019

DAFTAR ISI Website PMR WIRA SMA NEGERI 1 BREBES

Pengertian KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (Mengapa Kamu perlu mengetahui Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja ?)

Apa itu Kesehatan Reproduksi Remaja ?

Defenisi Kesehatan adalah Keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif sedangkan Definisi Reproduksi ( re = kembali , produksi = membuat/ menghasilkan ) atau proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Maka Kesehatan Reproduksi adalah Kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Lalu, Apa Itu Remaja ? dan siapakah yang dikatakan Remaja ?

Yang maksud dengan remaja menurut WHO adalah orang yang berusia 12-24 tahun. Masa remaja juga bisa dimaksud dengan Masa transisi (perpindahan anak ke dewasa). Perubahan emosi dan psikis serta Periode pematangan reproduksi (pubertas) yang artinya proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya sudah dimulai pada masa ini. Jasi yang dimaksud dengan kesehatan reproduksi remaja adalah Kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi orang yang berusia 12-24 tahun yang mengalami perpindahan dari anak menjadi dewasa.

proses Perubahan anak menjadi dewasa pada perempuan



proses Perubahan anak menjadi dewasa pada Laki-Laki






Mengapa Kamu perlu mengetahui Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja ?

Pada dasarnya, remaja perlu memiliki pengetahuan seputar kesehatan reproduksi. Tak hanya untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ tersebut, informasi yang benar terhadap pembahasan ini juga bisa menghindari remaja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat merugikan.

Pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja. Sebab, anak laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat. Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak merugikan pada remaja laki-laki pula. 

Lantas pengetahuan dasar apa saja yang perlu diketahui remaja?

1.Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi. Usahakanlah untuk menyampaikan informasi sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Tapi sebaiknya hindari penggunaan istilah-istilah tertentu yang malah bisa mengaburkan makna dan membuat anak tidak mengenal dengan pasti masalah reproduksi.

2.Risiko penyakit. Aspek ini juga sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan disampaikan pada remaja yang sudah beranjak dewasa. Dengan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.

3.Kekerasan seksual dan cara meghindarinya. Remaja perlu dikenalkan dengan hak-hak reproduksi yang ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang kekerasan seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya terjadi.

4.Pemahaman tentang pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual.dizaman 4.0 seperti sekarang ini Media social sangat memegang peranan penting dalam lingkup masyarakat yang terkecil sekalipun, dengan adanya media social dapat menjadi 2 mata pisau yang sangat bermanfaat postif jika kita bisa mengunakannya dan akan sangat berdampak buruk jika kita tidak bisa menggunakannya. Remaja perlu memahami pengaruh dan dampak – dampak yang terjadi pada aktivitas seksual yang dapat dengan mudah diakses melalui media social.

5.Pengembangan kemampuan komunikasi, terutama dalam pembentukan kepercayaan diri. Tujuannya untuk menghindari perilaku berisiko. Remaja perlu mendapatkan pergaulan dan organisasi yang dapat menunjang psikologis mereka sehingga kemampuan berkomunikasi dan pembentukan kepercayaan diri mereka menjadi lebih baik lagi.

mohon maaf bila ada kekurangan dalam materi kesehatan reproduksi. apabila ada saran dan kesalahan bisa komen di kolom komentar atau Bagi yang mempunyai ide kreatif dan mau sharing tentang kegiatan PMR maupun masalah tentang kesehatan reproduksi bisa komen juga di kolom komentar. Siamo Tutti Fratelli. PARASMANSA "We Care For Humanity"

Jumat, 23 Agustus 2019

TRI BAKTI PMR

                                                                     1   Meningkatkan Keterampilan Hidup Sehat
TRI BAKTI PMR   Bagi teman-teman yang ingin menjadi remaja yang berkarakter bersih dan sehat benar sekali bergabung dengan PMR. Karena di PMR kita akan belajar tentang Pertolongan Pertama (PP), semaja sehat peduli sesama atau biasa dikenal dengan Sanitasi Kesehatan (SanKes), Kesehatan Remaja ( KesJa), Kesiapsiagaan Bencana (KSB), dan Donor Darah.

2   Berkarya dan Berbakti di Masyarakat 
   Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dengan orang lain, yang salalu membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain. Dan perlu di ingat, menolong sesama itu menyenangkan lhoo. Maka dari itu tidak salah jika teman-teman memilih PMR. Karena di PMR adalah tempatnya remaja-remaja yang peduli, kreatif, dan sehat.

3   Mempererat Persahabatan Nasional dan International
   Dengan bergabung di PMR, kita akan mendapatkan banyak teman dari berbagai daerah maupun negara-negara didunia. Karena PMR merupakan organisasi yang bersifat sukarela dan prinsip-prinsip palang merah mendukung kita untuk memperoleh banyak teman

7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

7 PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL

KEMANUSIAAN
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (Gerakan) lahir dari keinginan untuk memberikan pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi dimanapun.Tujuannya ialah melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerjasama, dan perdamaian abadi antar sesama manusia.

KESAMAAN
Gerakan memberikan bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik.Tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang-perorang serta sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.

KENETRALAN
Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan Politik, agama, suku,atau ideologi agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak.

KEMANDIRIAN
Gerakan bersifat mandiri. Setiap Perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus menaati peraturan hukum yang berlaku di negara masing-masing, namun Gerakan bersifat otonom dan harus menjaga tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar Gerakan

KESUKARELAAN
Gerakan memberi bantuan atas dasar sukarela atas unsur keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

KESATUAN
Di dalam suatu negara hanya boleh ada satu Perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah satu lambang yang digunakan : Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Gerakan bersifat terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara yang bersangkutan.

KESEMESTAAN
Gerakan bersifat semesta, artinya Gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai status sederajat serta memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu satu sama lain.

Selasa, 20 Agustus 2019

SEJARAH BERDIRINYA PALANG MERAH INDONESIA

SEJARAH BERIDRINYA PALANG MERAH INDONESIA

Palang Merah di Indonesia sebetulnya sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873. Waktu itu, Pemerintah Belanda mendirikan Palang Merah di Indonesia dengan nama Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indie (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Nah, perjuangan mendirikan Palang Merah Indonesia (PMI) pun diawali pada tahun 1932. Kegiatan mulia tersebut mula-mula dipelopori oleh Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan dengan membuat rancangan pembentukan PMI. Rancangan tersebut mendapat dukungan luas terutama dari kalangan terpelajar Indonesia dan diajukan ke dalam Sidang Konferensi Narkai pada 1940. Tapi, sedih banget nih  , hal tersebut ternyata ditolak mentah-mentah.

Namun para pemuda dan pelopor PMI enggak pantang menyerah nih, Mereka masih punya harapan besar. Akhirnya, rancangan tersebut kemudian disimpan untuk menunggu saat yang tepat. Pantang menyerah, saat pendudukan Jepang mereka kembali mencoba membentuk Badan Palang Merah Nasional. Namun, upaya ini lagi-lagi dihalangi oleh Pemerintah Tentara Jepang hingga rancangan tersebut kembali disimpan.

Proses pembentukan PMI dimulai 3 September 1945. Saat itu Presiden Soekarno memerintahkan Dr. Boentaran (Menteri Kesehatan RI Kabinet I) agar membentuk suatu badan Palang Merah Nasional. Dibantu panitia lima orang yang terdiri dari Dr. R. Mochtar sebagai Ketua, Dr. Bahder Djohan sebagai Penulis, dan tiga anggota panitia yaitu Dr. R. M. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki, dan Dr. Sitanala. Dengan bantuan tenaga yang ada, Dr. Boentaran mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia.

Kala itu, PMI sudah menemukan titik terang nih, Akhirnya, pada 17 September 1945, PMI lahir dan kemudian melantik Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta sebagai Ketua PMI. Nah, dari sinilah akhirnya Bung Hatta diangkat dan mendapat julukan Bapak PMI.

Di awal-awal pembentukan, PMI memulai kegiatannya dengan memberi bantuan korban perang revolusi kemerdekaan Indonesia dan pengembalian tawanan perang Sekutu maupun Jepang.
Peran utama PMI sendiri adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan, terutama tugas kepalangmerahan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No. 59,  !

SEJARAH PALANG MERAH REMAJA


SEJARAH PALANG MERAH REMAJA
Pada 25-27 Januari 1950, dilaksanakan Kongres PMI ke-4 di Jakarta muncul sebuah gagasan untuk membentuk badan PMI untuk tingkat pemuda. Gagasan tersebut dilatarbelakangi ketika Perang Dunia I, Austria yang mengarahkan anak-anak sekolah untuk membantu kegiatan perang sesuai kemampuannya. Anak-anak muda bisa mengumpulkan pakaian bekas, mengumpulkan majalah/koran bekas, dan mengumpulkan serta menghimpun barang yang bisa digunakan dalam berperang. Dari situlah, ide ini diterapkan dengan berdirinya Palang Merah Remaja (PMR). PMR resmi dalam wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI. Dari situlah, akhirnya PMR diterapkan pada beberapa sekolah yang ada di Indonesia. PMR terbagi mejadi tiga tingkatan, yaitu PMR Mula untuk tingkatan sekolah dasar, PMR Madya untuk sekolah menengah pertama dan PMR wira untuk sekolah menengah atas.

Melalui kepelatihan PMR ini nantinya sebagai kader dalam ranah PMI. Setiap anggota PMR wajib mendapatkan pelatihan sebelum terlibat sepenuhnya dalam setiap kegiatan. Dalam Harian Kompas edisi 27 Mei 1974, dijelaskan bahwa anggota PMR diberikan materi pokok PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ) oleh PMI. Baru setelah dinyatakan lulus, mereka diberikan kartu anggota, tanda pengenal dan seragam resmi. Tak setiap waktu ada kegiatan, oleh karena itulah untuk mengisi waktu senggang biasanya PMR diberikan tugas utuk pengumpulan dana pada bulan PMI, mengunjungi rumah sakit dan panti asuhan. Di rumah sakit dan panti asuhan, mereka memberikan hiburan hiburan melalui berbagai aktivitas yang membantu meningkatkan faktor psikologi seseorang agar segera sembuh. Selain acara-acara seperti itu, PMR juga mengadakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kebersamaan antar-anggota kelompok. Kegiatan yang bernama Jumbara atau Jumpa Bakti Gembira yang merupakan jambore seperti halnya organisasi pramuka. Biasanya organisasi ini diadakan pada tiap tingkatan seperti kabupaten, daerah dan bahkan nasional.

Senin, 19 Agustus 2019

SEJARAH LAMBANG PALANG MERAH, BULAN SABIT MERAH DAN KRISTAL MERAH


SEJARAH LAMBANG PALANG MERAH, BULAN SABIT MERAH DAN KRISTAL MERAH

SEJARAH LAMBANG PALANG MERAH
Sebelum diadopsinya lambang Palang Merah,sebagai lambang Universal yang netral, setiap Negara memiliki tanda penganal perhimpunanya masing – masing. Umumnya, suatu Negara hanya mengetahui personel medis negaranya saja, dan tidak mengetahui personel medis lawan mereka. Hal ini menyebabkan personel medis tidak dianggap sebagai pihak yang netral, melainkan sebagai kesatuan tentara. Maka sebagai tanda pengenal dibuatlah lambing Palang merah di atas dasar putih ( kebalikan bendera Swiss) oleh Delegasi dari konfrensi internasional pada tahun 1863 sebagai perhormatan terhadap Swiss yang telah memfasilitasi konfrensi Internasional, lambang ini juga memiliki desain yang mudah dikenali & dibuat.

SEJARAH LAMBANG BULAN SABIT MERAH
Sejarah lambang ini bermula pada tahun 1876, saat Balkan dilanda perang, sejumlah pekerja Ottoman ( Turki ) dibunuh karena memakai ban lengan Palang Merah. Balkan menganggap lambang Palang Merah menyerupai Salib yang identic dengan agama tertentu. Balkan mengajukan permohonan penggunaan lambang Bulan Sabit Merah di atas dasar putih sebagai lambang perhimpunan mereka. Gagasan ini perlahan-lahan mulai diterima dan memperoleh semacam pengesahan dalam bentuk “reservasi” dan pada Konferensi Internasional tahun 1929 secara resmi diadopsi sebagai Lambang yang diakui dalam Konvensi, bersamaan dengan Lambang Singa dan Matahari Merah di atas dasar putih yang saat itu dipilih oleh Persia (saat ini Iran). Tahun 1980, Republik Iran memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Lambang tersebut dan memilih memakai Lambang Bulan Sabit Merah.

SEJARAH LAMBANG KRISTAL MERAH
Pada Konferensi Internasional yang ke-29 tahun 2006,  sebuah keputusan penting lahir, yaitu diadopsinya Lambang Kristal Merah sebagai Lambang keempat dalam Gerakan dan memiliki status yang sama dengan Lambang lainnya yaitu Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Konferensi Internasional yang mengesahkan Lambang Kristal Merah tersebut, mengadopsi Protocol Tambahan III tentang penambahan Lambang Kristal Merah untuk Gerakan, yang sudah disahkan sebelumnya pada Konferensi Diplomatik tahun 2005.
Usulan membuat Lambang keempat, yaitu Kristal Merah, diharapkan dapat menjadi jawaban, ketika Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tidak bisa digunakan dan ‘masuk’ ke suatu wilayah konflik. Mau tidak mau, perlu disadari bahwa masih banyak pihak selain Gerakan yang menganggap bahwa Lambang terkait dengan simbol kepentingan tertentu.
Penggunaan Lambang Kristal Merah sendiri pada akhirnya memilliki dua pilihan yaitu: dapat digunakan secara penuh oleh suatu Perhimpunan Nasional, dalam arti mengganti Lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang sudah digunakan sebelumnya, atau menggunakan Lambang Kristal Merah dalam waktu tertentu saja ketika Lambang lainnya tidak dapat diterima di suatu daerah. Artinya, baik Perhimpunan Nasional, ICRC dan Federasi pun dapat menggunakan Lambang Kristal Merah dalam suatu operasi kemanusiaan tanpa mengganti kebijakan merubah Lambang sepenuhnya.

FUNGSI LAMBANG
Sebagai Tanda Pengenal: Bersifat kecil, berlaku di masa damai, mengingatkan perhimpunan Nasional Bahwa mereka bekerja berdasarkan prinsip dasar gerakan.
Sebagai Tanda perlingungan: Bersifat besar, berlaku di masa perang, harus menimbulkan reaksi penghormatan.

PENYALAHGUNAAN LAMBANG :
Setiap negara peserta Konvensi Jenewa memiliki kewajiban membuat peraturan atau undang-undang untuk mencegah dan mengurangi penyalahgunaan Lambang. Negara secara khusus harus mengesahkan suatu peraturan untuk melindungi Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Dengan demikian, pemakaian Lambang yang tidak diperbolehkan oleh Konvensi Jenewa dan Protokol Tambahan merupakan pelanggaran hukum.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan Lambang yaitu :

1.      Peniruan (Imitation):
Penggunaan tanda-tanda yang dapat disalah artikan sebagai lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah (misalnya warna dan bentuk yang mirip). Biasanya digunakan untuk tujuan komersial.

2.      Penggunaan yang Tidak Tepat (Usurpation):
Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah oleh  kelompok atau perseorangan (perusahaan  komersial, organisasi non-pemerintah, perseorangan, dokter swasta, apoteker dsb) atau penggunaan lambang oleh orang yang berhak namun digunakan untuk tujuan yang tidak sesuai dengan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan (misalnya seseorang yang berhak menggunakan lambang namun menggunakannya untuk dapat melewati batas negara dengan lebih mudah pada saat tidak sedang tugas).

3.      Penggunaan yang Melanggar Ketentuan/Pelanggaran Berat (Perfidy)
Penggunaan lambang Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dalam masa perang untuk melindungi kombatan bersenjata atau perlengkapan militer (misalnya ambulans atau helikopter ditandai dengan lambang untuk mengangkut kombatan yang bersenjata; tempat penimbunan amunisi dilindungi dengan bendera Palang Merah) dianggap sebagai kejahatan perang.

Sabtu, 17 Agustus 2019

Sejarah Berdirinya Palang Merah Internasional

Perang animasi

Sejak Ribuan tahun lalu. Perang antar suku, agama dan kelompok terus berkecamuk Pertempuran disebabkan oleh berbagai hal, dari perselisihan wilayah, perbedaan pendapat dan juga usaha dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya konflik tersebut bahkan mengakibatkan banyak orang meninggal dan ribuan orang luka-luka.

Pertempuran Solferino

angka dalam pertempuran di wilayah solferinoPada tanggal 24 Juni 1859, Seorang pemuda Swiss bernama Jean Henry Dunant melakuan perjalanan untuk menjumpai kaisar Prancis, Napoleon III denga tujuan Bisnis, didalam perjalanannya Jean Henry Dunant menyaksikan dengan mata kepala sendiri pertempuran yang dahsyat di Solferino sebuah kota kecil yang terletak di daratan rendah Propinsi Lambordi, sebelah utara Italia, berlangsung pertempuran sengit antara prajurit Perancis dan Austria. Pertempuran yang berlangsung sekitar 16 jam dan melibatkan 320.000 orang prajurit itu, menelan puluhan ribu korban tewas dan luka-luka. Sekitar 40 ribu orang meninggal dalam pertempuran sementara bantuan untuk tenaga medis sangat kurang dalam peperangan tersebut. menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan akibat pertempuran, membuat kesedihannya muncul dan terlupa akan tujuannya bertemu dengan Kaisar Napoleon III. Henry Dunant mengumpulkan orang-orang dari desa-desa sekitarnya, dan tinggal di sana selama tiga hari untuk dengan sungguh-sungguh menghabiskan waktunya untuk merawat orang yang terluka.Ribuan orang yang terluka tanpa perawatan dan dibiarkan mati di tempat karena pelayanan medis yang tidak mencukupi jumlahnya dan tidak memadai dalam tugas/ketrampilan, membuatnya sangat tergugah. Kata-kata bijaknya yang diungkapkan saat itu , Siamo tutti fratelli ( Kita semua Saudara ), membuka hati para sukarelawan untuk melayani kawan maupun lawan tanpa membedakannya.

Buku “ Kenangan dari Solferino “ (Un Souvenir De Solferino )

Ide Jean Henry dunant dalam buku kenangan di solferinoSekembalinya Jean Henry Dunant ke Swiss, membuatnya terus dihantui oleh mimpi buruk yang disaksikannya di Solferino. Banyaknya orang yang menderita luka - luka dan banyaknya orang yang meninggal membuat Jean Henry Dunant tidak dapat menghilangkan bayangan buruk dalam pikirannya dan untuk menarik perhatian dunia akan kenyataan kejamnya perang, ditulisnya sebuah buku dan diterbitkan dengan biaya sendiri pada Bulan Nopember 1862 dengan judul buku “ Kenangan dari Solferino “ (Un Souvenir De Solferino) .Buku itu mengandung dua gagasan penting yaitu : 
1.     Perlunya mendirikan perhimpunan bantuan di setiap negara yang terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang yg terluka pada waktu perang.
2.     Perlunya kesepakatan internasional guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan perang dan orang-orang yg merawatnya serta memberikan status netral kepada mereka

Selanjutnya  Dunant mengirimkan buku tersebut kepada keluarga-keluarga terkemuka di Eropa, para pemimpin Militer, politikus, dermawan & teman-temannya.
Usaha tersebut membuahkan hasil yang tak terduga, Dunant diundang kemana-mana dan dipuji dimana-mana. Banyak orang tertarik dengan ide Henry Dunant termasuk Gustave Moynier seorang pengacara dan Ketua The Geneva Public Welfare Society (GPWS) mengajak Dunant mengemukakan idenya dalam pertemuan GPWS tgl. 9 Februari 1863 di Jenewa.

Terbentuknya Palang Merah International

160 dari 180 orang anggota GPWS mendukung ide Henry Dunant. Pada ssat itu juga ditunjuklah Empat Orang anggota GPWS dan dibentuklah KOMITE LIMA  untuk memperjuangkan terwujudnya ide Henry Dunant, mereka adalah :

1.     GUSTAVE MOYNIER
2.     Dr. LOUIS APPIA
3.     Dr. Theodore Maunier
4.     Jenderal Guillame-Hendri Dufour
5.     Henry Dunant

5 Pendiri Palang Merah InternationalJean Henry Dunant walaupun bukan anggota GPWS, namun dalam Komite tersebut ditunjuk menjadi Sekretaris. Pada tanggal 17 Februari 1863 Komite Lima berganti nama menjadi KOMITE TETAP INTERNASIONAL UNTUK PERTOLONGAN PRAJURIT YANG TERLUKA sekaligus mengangkat ketua baru yaitu Jendral Guillame Henri Dufour. Dalam rapat tanggal 25 Agustus 1863 Komite Tetap memutuskan untuk menyelenggarakan suatu Komperensi Internasional.Tahun 1864, pemerintah Swiss menyetujui adanya Konvensi Perbaikan Prajurit yang terluka di medan perang yang diikuti 12 kepala negara yang menandatangani Perjanjian Internasional yang sekarang dikenal dengan Konvensi Jenewa I.

Sebagai suatu lembaga yang bersifat Internasional, sebutan PALANG MERAH INTERNASIONAL, barulah dikenal pada tahun 1867 pada Konferensi Palang Merah ke I di Paris dengan komponen-komponen : KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH dan PERHIMPUNAN – PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH.

Konperensi diikuti utusan-utusan dari : Austria, Belgia, Belanda, Italy, Norwegia, Portugal, Rusia, Spanyol, Sudan, Swedia dan Swiss.

Setelah terbentuknya LIGA PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH pada tahun 1919, barulah kedudukan PALANG MERAH INTERNASIONAL sebagai lembaga yang mempunyai statuta sendiri, dikukuhkan melalui Konperensi Internasional pada tahun 1928 di Den Haag dengan komponen-komponennya terdiri dari :

A.  LIGA PERHIMPUNAN NASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
B.  KOMITE INTERNASIONAL PALANG MERAH
C. PERHIMPUNAN-PERHIMPUNAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH NASIONAL